June 2019

Daun Sendok (Plantago major L.) sering dianggap sebagai tumbuhan liar. Ia tumbuh di pekarangan, perkebunan, atau hutan dan orang mengabaikannya. Padahal, tumbuhan ini memiliki beragam kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan pengalaman masyarakat tradisional, beragam penyakit dapat disembuhkan dengan daun sendok, dari hepatitis hingga kencing manis.

Kardiomegali (cardiomegaly) berarti pembesaran jantung (enlarged heart). Penyebabnya antara lain: tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner (coronary artery disease), penyakit katub jantung (heart valve disease), dan emfisema jangka panjang dengan gagal jantung yang progresif. Penyalahgunaan zat dan alkohol juga memicu pembesaran jantung.

Sekadar tambahan, emfisema adalah penyakit paru-paru menahun dengan gejala utama penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru-paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas. Juga disertai dengan kerusakan jaringan di paru-paru.

Riset terbaru menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara penyakit ginjal kronis (menahun) dengan kardiomegali.

Baca Juga
Tanaman ki urat
Khasiat tanaman ki urat

Gejala kardiomegali:

1. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan dengan kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik

2. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam menyebutnya “vertigo”. Dalam istilah asingnya disebut “dizziness”.
Menurut Wikipedia, jadi tumbuhan obat, daun sendok bisa dimanfaatkan jadi antiradang, memperlancarkan air kemih, peluruh dahak, menyudahi batuk, melakukan perbaikan pandangan serta menormalkan kesibukan hati yg terlalu berlebih.

manfaat tanaman ki urat


Manfaat Tanaman Ki Urat / Daun Sendok

Kandungan kimia daun sendok salah satunya flavonoid serta polifenol. Daunnya punya kandungan vitamin C, asam sitrat serta tanin. Kandungan tanin pada daun sendok direncanakan miliki resiko jadi astrigen sampai-sampai bisa kurangi diare dengan menciutkan selaput lendir usus.

Menurut studi, kegunaan serta faedah daun sendok punya kandungan senyawa kimia aktif aucubin (antimikroba), tanin, aucubin, serta flavonoid-senyawa antibakteri, antiperadangan, serta antialergi. senyawa allantoin buat merangsang perkembangan sel serta re-generasi jaringan, serta lendir buat kurangi rasa sakit.

Senyawa tanin, aucubin, serta flavonoid (apigenin) dalam daun sendok, sebagai senyawa yg mempunyai resiko antibakteri. Kecuali mempunyai kesibukan antibakteri, daun sendok miliki kesibukan antiinflamasi serta antialergi lantaran dari ada kandungan flavonoid, katalpol, aucubin, serta tanin.

Eka Hastuti dari jurusan farmasi Kampus Muhammadiyah Surakarta, mempelajari ekstrak etanol daun sendok yg miliki resiko antidiare. Menurut penelitiannya, kandungan tanin pada daun sendok direncanakan miliki resiko jadi astrigen sampai-sampai bisa kurangi diare dengan menciutkan selaput lendir usus. Hasil dari kajian dia mengaitkan ekstrak etanol daun sendok miliki resiko antidiare.

Demikian juga kajian yg dikerjakan oleh Febby E Kandau , E Marthaenus, J Rumondor, serta Agustina M Tangapo dari FMIPA Kampus Sam Ratulangi Manado. Dalam laporan yg berjudul “Efektivitas Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Daun Sendok pada Pseudomonas aeruginosa eugenia”, soal 131-139, yg diluncurkan pada Eugenia tahun 2009, dikatakan daun sendok mempunyai kesibukan antibakteri, seperti bakteri Pseudomonas aeruginosa, bakteri yg sanggup memicu infeksi pada aliran pencernaan serta endokarditis.

Kajian lain dikerjakan team dari sisi Farmakologi serta Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM. Mereka mengerjakan uji kesibukan ekstrak daun sendok dalam menghalangi reaksi anafilaksis yg diperantarai sel mast.

Hasil kajian memperlihatkan baik ekstrak etanol Plantago major L, atau n-heksana bisa menghalangi reaksi anafilaksis sistemik. Akan tetapi, ekstrak etanol Plantago major L. miliki kekuatan yg tambah besar dibanding ekstrak n-heksana.

Team pengamat Fakultas Kedokteran Kampus Jenderal Soedirman Purwokerto serta Fakultas Kedokteran Kampus Padjadjaran Bandung, mempelajari resiko hepatoprotektif ekstrak etanol daun sendok pada tikus mode hepatotoksik. Hepar sebagai organ yg beresiko alami kehancuran gara-gara beragam obat atau bahan kimia lingkungan yg masuk ke dalam badan serta bisa menyebabkan problem metabolisme serta homeostasis sistemik.

Kajian team Unsoed itu mempunyai tujuan buat menganalisa resiko pemberian ekstrak etanol daun sendok pada penurunan volume, massa, serta perbaikan deskripsi histopatologi hepar tikus Wistar (Rattus norvegicus) mode hepatotoksik. Hasilnya memperlihatkan pemberian ekstrak etanol daun sendok turunkan massa serta volume hepar, dan melakukan perbaikan deskripsi histopatologi hepar tikus mode hepatotoksik dengan berarti.

Dr dr Eman Sutrisna MKes dari Fakultas Kedokteran Kampus Jenderal Soedirman Purwokerto mengerjakan analisis lebih dalam, jadikan daun sendok objek disertasinya. Lewat penelitiannya dokter Eman menemukannya antikanker dari daun sendok, khususnya pada kanker yg mungkin berlangsung lantaran induksi satu obat. Lewat pengujian, nyata-nyatanya ekstrak daun sendok itu bisa menghalangi overekspresi gen Regenerating 1.

“Secara normal, waktu lambung terserang hipergastrinemia konsumsi obat khusus karena itu gastrin mengontrol sekresi asam lambung, akan tetapi jikalau berlangsung overekspresi gen Reg 1 karena itu bisa jadi metaplasia yang disebut awal tanda-tanda kanker,” dia mengatakan. Daun sendok dalam soal ini memiliki fungsi jadi penghalang overekspresi gen Reg 1. “Hasil ekstrak dalam dosis 100 mg dapat menghalangi overekspresi gen Reg1,” tuturnya, seperti ditulis situs unsoed.ac.id.


Kecuali jadi penghalang overekspresi, hasil dari kajian dokter Eman didapati jika daun sendok sangat mungkin jadi kemoteraupetik kanker.

Kadar Asam Urat Normal Menurut WHO


Waspadai pestisida dalam buah dan sayuran dapat menyebabkan Kanker

Meski buah dan sayur merukapakan bahan makanan sehat yang kaya akan nutrisi, namun bukan berarti tidak memiliki efek negatif, yaitu ketika buah dan sayuran yang kita konsumsi telah terpapar pestisida yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, membasmi hama, penyakit dan gulma yang tidak berpengaruh pada tanaman. Pestisida seringkali disebut sebagai "racun". Tapi banyak petani yang menggunakan pestisida untuk mencegah kerusakan atau pembusukan. Bila paparan pestisida terlalu banyak, maka pestisida bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, ADHD pada anak, gangguan sistem saraf dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.



Sebuah penelitian telah mangkaji masalah ini. Hasilnya didapatkan bahwa ada sayuran dan buah yang paling rentan menyerap pestisida, tapi ada juga buah dan sayur berkulit tebal yang relatif lebih sedikit terkena kontaminasi pestisida disebut dengan disrty dozen dan kelompok buah dan sayuran yang lebih tahan dari kontaminasi pestisida disebut clean 15. Buah dan sayur yang dijuluki dirty dozen berisi 47-67 pestisida per porsi. Ini adalah makanan yang di yakini paling rentan karena memiliki kulit lembut dan tipis, sehingga cenderung lebuh banyak menyerap pestisida.

Berikut kelompok dirty dozen atau 12 buah dan sayur yang paling banyak menyerap pestisida, di antarany ;

1.       Seledri
2.       Persik
3.       Stroberi
4.       Apel
5.       Blueberry
6.       Nektarin (Peach)
7.       Paprika
8.       Bayam
9.       Ceri
10.   Kentang
11.   Anggur
12.   Selada

Sedangkan kelompok buah dan sayuran yang di juluki clean 15 adalah kelompok buah dan sayur memiliki lapisan kulit tebal dan dapat mencegah kontaminasi pestisida. Kelompok clean 15  ini memiliki tingkat pestisida rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Berikut buah dan sayur yang masuk dalam kelompok clean 15 , yaitu;

1.       Bawang
2.       Alpukat
3.       Jagung manis
4.       Nanas
5.       Mangga
6.       Kacang polong
7.       Asparagus
8.       Buah kiwi
9.       Kubis
10.   Terong
11.   Melon kuning
12.   Semangka
13.   Jeruk bali
14.   Ubi jalar
15.   Bawang bombay

Mengingat bahaya pestisida bagi tubuh, maka kita dituntut untuk lebih selektif dan cermat dalam Memilih sayur dan buah yang aman bagi kesehatan, berikut tipsnya

  • Beli sayur dan buah segar yang sedang ada pada musimnya. Kadangkala, pestisida diaplikasikan di tempat penyimpanan unutk mencegah pembusukan buah dan sayur oleh jamur dan bakteri, juga kerusakan oleh hama gudang.

  • Hindari buah impor yang kulitnya terlalu mengkilap. Usai panen di negara asalnya, buah diberi lapisan lilin (parafin) lalu di simpan dalam gudang. Bisa jadi buah yang di pasarkan adalah buah hasil panen musim sebelumnya.

  • Wapadia bercak putih pada sayur dan buah karena mungkin merupakan residu pestisida yang telah mengering.

  • Pilih buah yang sedikit belubang atau robek. Ini menunjukan bekas gigitan ulat atau hama tetapi juga harus selektif.

  • Jika mungkin, pilih sayur hidroponik. Cirinya, memiliki akar yang panjang. Umumnya tanaman ini dipelihara dalam rumah kaca tertutup sehingga jarang terserang hama, yang berarti mengurangi penggunaan pestisida.

  • Cara terbaik dan aman yaitu dengan menanam sendiri sayur dan buah. Bayam, seledri, kailan, sawi, selada, kemangi, kenikir, dan terong, dapat dipanen setelah umur 1-2 bulan, sedangkan cabai dan tomat dipanen umur 2-3 bulan.

Tips mencuci buah dan sayuran

Setelah mengetahui bahaya paparan pestisida pada buah dan sayur, selanjutnya yang perlu di perhatikan adalah cara-cara yang tepat menghilangkan atau setidaknya meminimaslisir kandungan pestisida pada buah dan sayur. Untuk itu, kita harus mengetahui bagaimana hal itu di lakukan. 

Baca Juga

Berikut tips membersihkan buah dan sayuran untuk meminimaslisir endapan pestisida yang mungkin menempel pada buah dan sayuran.

  • Cuci dengan air mengalir. Cara ini dapat mengurangi 20%-70% residu pestisida yang menempel, tapi tentu juga tergantung dari jenis pestisidanya.

  • Cuci bagian-bagian tanaman secara teliti dan detail. Misalnya, cuci pada lipatan halus buah atau sayur, tangkainya, gumpalan kuntum bunganya dan alin-lain.

  • Jangan mencuci buah dan sayur dengan cara di rendam, karena racun yang telah larut dapat dapat menempel kembali pada sayur dan buah.

  • Bila perlu cuci dengan sabun khusus bahan makanan. Cara ini dapat mengurangi residu yang menempel, terutama pada kulit yang masih terdapat lilin (parafin) atau minyak yang menyerap lapisan pestisida. Lapisan parafin yang tampak mengkilap ini dimaksudkan untuk mengurangi penguapan sehingga buah tidak cepat keriput. Setelah di cuci dengan sabun, sayur dan buah harus di bilas dengan air bersih agar tidak ada sabun yang tertinggal.

  • Mengupas kulit buah. Ini cara efektif menurunkan residu pestisida. Tanaman umbi-umbian, seperti kentang, bawang, dan ubi juga perlu di kupas karena pestisida dapat masuk melalui tanah.

  • Buang lapisan terluar pada buah atau sayuran yang berlapis-lapis. Jangan segan membuang lapisan terluar dari sayuran yang berlapis-lapis, seperti: selada, kol, dan sawi. Bagian terluar ini paling banyak terpapar pestisida.

  • Merendam dengan air panas. Cara ini efektif menurunkan residu 38%-97%, karena terjadi pelepasan dan penguraian pestisida ke dalam air dan uap air. Ketika merendam dengan air panas ini, bisa juga dicampur garam dain air lemon atau cuka.

  • Dengan cara merebus. Seperti halnya merendam dengan air panas, cara ini menurunkan residu pada sayuran lebih rendah daripada bahan mentahnya.

  • Bila cara di atas semua dirasa merepotkan, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membeli buah dan sayuran organik. Buah dan sayuran jenis organik tidak menggunkan pestisida apapun, sehingga lebih aman dan sehat.


Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.