Tanaman Ki Urat / Daun Sendok Dapat Mengobati Kanker

Daun Sendok (Plantago major L.) sering dianggap sebagai tumbuhan liar. Ia tumbuh di pekarangan, perkebunan, atau hutan dan orang mengabaikannya. Padahal, tumbuhan ini memiliki beragam kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan pengalaman masyarakat tradisional, beragam penyakit dapat disembuhkan dengan daun sendok, dari hepatitis hingga kencing manis.

Kardiomegali (cardiomegaly) berarti pembesaran jantung (enlarged heart). Penyebabnya antara lain: tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner (coronary artery disease), penyakit katub jantung (heart valve disease), dan emfisema jangka panjang dengan gagal jantung yang progresif. Penyalahgunaan zat dan alkohol juga memicu pembesaran jantung.

Sekadar tambahan, emfisema adalah penyakit paru-paru menahun dengan gejala utama penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru-paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas. Juga disertai dengan kerusakan jaringan di paru-paru.

Riset terbaru menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara penyakit ginjal kronis (menahun) dengan kardiomegali.

Baca Juga
Tanaman ki urat
Khasiat tanaman ki urat

Gejala kardiomegali:

1. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan dengan kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik

2. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam menyebutnya “vertigo”. Dalam istilah asingnya disebut “dizziness”.
Menurut Wikipedia, jadi tumbuhan obat, daun sendok bisa dimanfaatkan jadi antiradang, memperlancarkan air kemih, peluruh dahak, menyudahi batuk, melakukan perbaikan pandangan serta menormalkan kesibukan hati yg terlalu berlebih.

manfaat tanaman ki urat


Manfaat Tanaman Ki Urat / Daun Sendok

Kandungan kimia daun sendok salah satunya flavonoid serta polifenol. Daunnya punya kandungan vitamin C, asam sitrat serta tanin. Kandungan tanin pada daun sendok direncanakan miliki resiko jadi astrigen sampai-sampai bisa kurangi diare dengan menciutkan selaput lendir usus.

Menurut studi, kegunaan serta faedah daun sendok punya kandungan senyawa kimia aktif aucubin (antimikroba), tanin, aucubin, serta flavonoid-senyawa antibakteri, antiperadangan, serta antialergi. senyawa allantoin buat merangsang perkembangan sel serta re-generasi jaringan, serta lendir buat kurangi rasa sakit.

Senyawa tanin, aucubin, serta flavonoid (apigenin) dalam daun sendok, sebagai senyawa yg mempunyai resiko antibakteri. Kecuali mempunyai kesibukan antibakteri, daun sendok miliki kesibukan antiinflamasi serta antialergi lantaran dari ada kandungan flavonoid, katalpol, aucubin, serta tanin.

Eka Hastuti dari jurusan farmasi Kampus Muhammadiyah Surakarta, mempelajari ekstrak etanol daun sendok yg miliki resiko antidiare. Menurut penelitiannya, kandungan tanin pada daun sendok direncanakan miliki resiko jadi astrigen sampai-sampai bisa kurangi diare dengan menciutkan selaput lendir usus. Hasil dari kajian dia mengaitkan ekstrak etanol daun sendok miliki resiko antidiare.

Demikian juga kajian yg dikerjakan oleh Febby E Kandau , E Marthaenus, J Rumondor, serta Agustina M Tangapo dari FMIPA Kampus Sam Ratulangi Manado. Dalam laporan yg berjudul “Efektivitas Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Daun Sendok pada Pseudomonas aeruginosa eugenia”, soal 131-139, yg diluncurkan pada Eugenia tahun 2009, dikatakan daun sendok mempunyai kesibukan antibakteri, seperti bakteri Pseudomonas aeruginosa, bakteri yg sanggup memicu infeksi pada aliran pencernaan serta endokarditis.

Kajian lain dikerjakan team dari sisi Farmakologi serta Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM. Mereka mengerjakan uji kesibukan ekstrak daun sendok dalam menghalangi reaksi anafilaksis yg diperantarai sel mast.

Hasil kajian memperlihatkan baik ekstrak etanol Plantago major L, atau n-heksana bisa menghalangi reaksi anafilaksis sistemik. Akan tetapi, ekstrak etanol Plantago major L. miliki kekuatan yg tambah besar dibanding ekstrak n-heksana.

Team pengamat Fakultas Kedokteran Kampus Jenderal Soedirman Purwokerto serta Fakultas Kedokteran Kampus Padjadjaran Bandung, mempelajari resiko hepatoprotektif ekstrak etanol daun sendok pada tikus mode hepatotoksik. Hepar sebagai organ yg beresiko alami kehancuran gara-gara beragam obat atau bahan kimia lingkungan yg masuk ke dalam badan serta bisa menyebabkan problem metabolisme serta homeostasis sistemik.

Kajian team Unsoed itu mempunyai tujuan buat menganalisa resiko pemberian ekstrak etanol daun sendok pada penurunan volume, massa, serta perbaikan deskripsi histopatologi hepar tikus Wistar (Rattus norvegicus) mode hepatotoksik. Hasilnya memperlihatkan pemberian ekstrak etanol daun sendok turunkan massa serta volume hepar, dan melakukan perbaikan deskripsi histopatologi hepar tikus mode hepatotoksik dengan berarti.

Dr dr Eman Sutrisna MKes dari Fakultas Kedokteran Kampus Jenderal Soedirman Purwokerto mengerjakan analisis lebih dalam, jadikan daun sendok objek disertasinya. Lewat penelitiannya dokter Eman menemukannya antikanker dari daun sendok, khususnya pada kanker yg mungkin berlangsung lantaran induksi satu obat. Lewat pengujian, nyata-nyatanya ekstrak daun sendok itu bisa menghalangi overekspresi gen Regenerating 1.

“Secara normal, waktu lambung terserang hipergastrinemia konsumsi obat khusus karena itu gastrin mengontrol sekresi asam lambung, akan tetapi jikalau berlangsung overekspresi gen Reg 1 karena itu bisa jadi metaplasia yang disebut awal tanda-tanda kanker,” dia mengatakan. Daun sendok dalam soal ini memiliki fungsi jadi penghalang overekspresi gen Reg 1. “Hasil ekstrak dalam dosis 100 mg dapat menghalangi overekspresi gen Reg1,” tuturnya, seperti ditulis situs unsoed.ac.id.


Kecuali jadi penghalang overekspresi, hasil dari kajian dokter Eman didapati jika daun sendok sangat mungkin jadi kemoteraupetik kanker.

Kadar Asam Urat Normal Menurut WHO

Post a Comment

[blogger]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.